MATERI IPS KELAS 5
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERTEMUAN DI DALAT
Pada tanggal 12
Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr. Radjiman Wedyodiningrat,
Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta memenuhi undangan Jenderal Terauchi di
Dalat (Vietnam Selatan). Jenderal Terauchi adalah Panglima tentara Jepang di
Asia Tenggara. Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi mengatakan pemerintah
Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang.
Bom atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom
kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Kedua kota itu
hancur lebur, rata dengan tanah, sehingga Jepang menjadi lumpuh total. Akibatnya,
Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus
1945.
MENANGGAPI
BERITA KEKALAHAN JEPANG
Berita
tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu didengar oleh para tokoh pemuda
Indonesia. Mereka segera menemui Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, dan terus
mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan. Akan tetapi,
Soekarno menolak.
Kedua
tokoh tersebut tidak mau bertindak secara gegabah dan tergesa-gesa. Perlu
persiapan yang matang dan musyawarah dalam sidang dengan PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan RI) terlebih dahulu.
PERISTIWA
RENGASDENGKLOK
Setelah mendapat penolakan dari Ir. Soekarno, golongan muda
kemudian mengadakan pertemuan di Gedung Bakteriologi di Jalan Pegangsaan. Rapat
yang dipimpin oleh Chaerul Saleh dan dihadiri oleh beberapa tokoh pemuda
seperti Sutan Syahrir, Wikana, Armansyah, Subadio, Darwis, Adam Malik, dan
Singgih. Rapat menghasilkan keputusan untuk mengajukan kepada golongan tua agar
segera menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pada 15 Agustus 1945 pukul 22.00 WIB utusan pemuda Wikana dan
Darwis didampingi oleh Shodanco Singgih menghadap Soekarno-Hatta. Mereka
kembali meminta tokoh dari golongan tua tersebut untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia esok harinya, yaitu 16 Agustus 1945. Namun, mereka gagal
meyakinkan Soekarno dan Hatta. Golongan muda kemudian mengadakan rapat kembali
di Jalan Cikini 71. Rapat yang diadakan sekitar pukul 24.00 WIB tersebut
menghasilkan keputusan golongan muda akan membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta ke Rengasdengklok dengan tujuan agar kedua tokoh tersebut segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa pengaruh dari Jepang.
Pada pukul 04.00 dini hari (16 Agustus 1945), kelompok pemuda
seperti Soekarni, Chaerul Saleh, Yusuf Kunto dan Singgih membawa Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok, Karawang. Pada hari itu juga terjadi
pertemuan antara golongan muda dan golongan tua. Golongan muda diwakili oleh
Wikana dan golongan tua diwakili oleh Ahmad Subardjo beserta Yusuf Kunto dari
PETA. Mereka sepakat untuk membawa kembali Soekarno dan Hatta ke Jakarta untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan.
Pukul 16.00 WIB, Ahmad Subardjo diantar oleh Yusuf Kunto pergi ke
Rengasdengklok. Ahmad Subardjo memberi jaminan kepada para pemuda bahwa
Proklamasi akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta selambat-lambatnya
pukul 12.00 WIB. Kemudian, rombongan pun kembali ke Jakarta sekitar pukul 21.00
WIB dengan menggunakan tiga buah mobil.
Gambar tokoh pahlawan yang berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan
DETIK DETIK PROKLAMASI
Sekitar pukul 23.00 WIB,
rombongan Soekarno- Hatta sampai di Jakarta dan langsung menuju rumah Laksamana
Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1. Rumah Laksamana Tadashi Maeda dipilih sebagai
tempat perundingan karena rumah Maeda, aman dari gangguan Jepang. Laksamana Maeda
adalah orang Jepang yang sangat peduli pada kemerdekaan Indonesia. Pada pukul
02.00 WIB, Soekarno Hatta memimpin rapat untuk merumuskan teks proklamasi.
Rapat ini dilakukan di ruang makan rumah Laksamana Tadashi Maeda yang dihadiri
oleh Soekarno, Hatta, Ahmad Subarjo, dan golongan muda yang hadir B.M. Diah,
Soekarni, dan Sudiro.
Gambar Suasana Perumusan Teks Proklamasi di Kediaman Laksamana Tadashi Maeda
Setelah teks Proklamasi selesai dirumuskan, teks tersebut langsung
diketik oleh Sayuti Melik. Kemudian, Moh. Hatta menyarankan agar naskah
Proklamasi ditandatangani oleh seluruh peserta yang hadir. Namun, tidak
disepakati oleh seluruh peserta. Atas usul Sukarni naskah tersebut
ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Para peserta
menyepakati agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan esok
harinya.
Keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi banyak orang
berkumpul di kediaman Sukarno. Mereka adalah rakyat dan para pemuda. Sekitar
pukul 10.00, Ir. Sukarno didampingi Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Berikut ini perkataan Sukarno pada pembacaan proklamasi
kemerdekaan:
“Saudara-saudara sekalian,
saya telah meminta Saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha
penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita, bangsa Indonesia telah
berjuang, untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan, telah beratus-ratus tahun.
Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya, ada
turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam zaman
Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam
zaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi
pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya
pada kekuatan sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan
sendiri, akan dapat berdiri dengan kekuatannya. Maka kami, tadi malam telah
mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh
Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang
saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara! Dengan ini kami
menyatakan kebulatan tekad itu.
Berikut Video Rekaman Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan oleh Ir. Soekarno
Gambar Pengibaraan Bendera Merah Putih
Lagu Indonesia Raya
Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, upacara dilanjutkan dengan
pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh
S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya. Bendera Merah
Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno. Pada saat Sang Saka Merah Putih
dikibarkan, tanpa ada yang memberi aba-aba, para hadirin menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Setelah pengibaran Bendera Merah Putih, Wali kota Suwiryo dan
dr. Mawardi memberikan sambutan. Kemudian mereka yang hadir saling bertukar
pikiran sebentar lalu pulang ke rumah masing-masing.
2 komentar
BONUS 10% EVERY DAY
Agen Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan terbaik yang menyediakan jasa layanan untuk awal akun permainan judi atau taruhan online untuk kamu di delegasi judi online yang berpangkat International, benar dan terpercaya hanya di agen bola deposit pulsa.
Sebagai Perutusan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dgn maskapai Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh sang pemimpin Isle of Man buat beroperasi yang merupakan juru taruhan sport di dunia.
https://agenzeus.com/main-judi-online-deposit-pulsa/
Daftar sekarang di Zeusbola.biz
PROMO MEMBER BARU 15%
DewaZeus merupakan bagian dari situs ZeusBola, yg merupakan mater master agen taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Dealer Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di zeus bola.
Yang Merupakan Agen Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama bersama industri Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh sang penguasa Isle of Man guna beroperasi yang merupakan juru taruhan sport sedunia.
https://dewazeus.site/tips-penting-memilih-agen-poker-online-deposit-via-pulsa-terpercaya/
https://dewazeus.site/situs-poker-online-deposit-via-pulsa-termurah-hanya-25rb/
whatsapp zeusbola
promo s128
Kunjungi juga link alternatif maxbet nova88 maxbet link, main langsung maxbet nova88.
EmoticonEmoticon